EFISIENSI EFISIENSI BANK RAKYAT INDONESIA (BRIS), BANK SYARIAH MANDIRI (BSM), DAN BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH (BNIS) SETELAH MERGER MENJADI BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Kata Kunci:
Bank Syariah Indonesia, Efisiensi, Data Envelopment Analysis (DEA)Abstrak
Efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia (BNIS) setelah Merger menjadi Bank Syariah Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank hasil merger antara PT. Bank BRI Syariah (BRIS), PT. Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT. Bank BNI Syariah (BNIS). Merger telah menjadi alternatif untuk memperbesar ukuran bisnis. Salah satu aspek kinerja perkembangan perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat dilihat dari parameter efisiensi. Efisiensi merupakan cara untuk mengukur kinerja yang memperhitungkan input-output suatu unit kegiatan ekonomi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Setelah itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketidakefisienan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI). Terakhir, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara meningkatkan kinerja efisiensi Bank Syariah Indonesia (BSI). Penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan pendekatan Intermediasi, dimana penentuan variabel input dan output bank berdasarkan kepada fungsi bank sebagai media intermediasi antara surplus unit dan defisit unit. Variabel input ini meliputi simpanan ( ), modal ( ) dan biaya operasional ( ), sedangkan variabel-variabel outputnya terdiri dari pembiayaan ( ), pendapatan operasional ( ). Pada penelitian ini digunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah resmi melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) dinyatakan masih belum efisien (inefisien) dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 0.983 (<1).Efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia (BNIS) setelah Merger menjadi Bank Syariah Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank hasil merger antara PT. Bank BRI Syariah (BRIS), PT. Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT. Bank BNI Syariah (BNIS). Merger telah menjadi alternatif untuk memperbesar ukuran bisnis. Salah satu aspek kinerja perkembangan perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat dilihat dari parameter efisiensi. Efisiensi merupakan cara untuk mengukur kinerja yang memperhitungkan input-output suatu unit kegiatan ekonomi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Setelah itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketidakefisienan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI). Terakhir, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara meningkatkan kinerja efisiensi Bank Syariah Indonesia (BSI). Penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan pendekatan Intermediasi, dimana penentuan variabel input dan output bank berdasarkan kepada fungsi bank sebagai media intermediasi antara surplus unit dan defisit unit. Variabel input ini meliputi simpanan ( ), modal ( ) dan biaya operasional ( ), sedangkan variabel-variabel outputnya terdiri dari pembiayaan ( ), pendapatan operasional ( ). Pada penelitian ini digunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah resmi melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) dinyatakan masih belum efisien (inefisien) dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 0.983 (<1).
Referensi
Abdul Rehman, A. (2012). Customer satisfaction and service quality in Islamic banking: A comparative study in Pakistan, United Arab Emirates and United Kingdom. Qualitative Research in Financial Markets, 4(2–3), 165–175. https://doi.org/10.1108/17554171211252501
Ascarya, D. Y., & SR, G. (2009). Analisis Efisiensi Perbankan Konvensional dan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Data Envelopment Analysis (DEA). 2008, 2009.
Badruzaman, J. (2020). Analisis Efisiensi Dan Kinerja Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 15(1), 20–27. http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
Bank Syariah Indonesia. (2021). Sejarah Perseroan. Bank Syariah Indonesia. https://ir.bankbsi.co.id/corporate_history.html
Firdaus, M. faza, & Hosen, M. N. (2014). Efisiensi Bank Umum Syariah Menggunakan Pendekatan Two-Stage Data Envelopment Analysis. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 16(2), 167–188. https://doi.org/10.21098/bemp.v16i2.31
Hadad, M. D., Santoso, W., Mardanugraha, E., & Illyas, D. (2003). Pendekatan Parametrik untuk Efisiensi Perbankan Indonesia. Bank Indonesia, 1–27. https://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/riset/Pages/Pendekatan parametrik untuk efisiensi Perbankan Indonesia.aspx
Islamic Finance Development Indicator. (2022). DEVELOPMENT REPORT 2022 EMBRACING.
Kandil, T., & Chowdhury, D. (2014). Islamic banks’ mergers and acquisitions - Impacts on performance and financial crisis in the United Kingdom. In Contemporary Studies in Economic and Financial Analysis (Vol. 95). Emerald Group Publishing Limited. https://doi.org/10.1108/S1569-3759(2014)0000095016
Muharam, H., & Pusvitasari, R. (2007). Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis (periode Tahun 2005). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, II(3), 80–116.